Senin, 13 September 2021

PUSTAKA SEPAKBOLA INDONESIA


PUSTAKA SEPAKBOLA INDONESIA

Romantisme PERSIS Solo dan PSIM Yogyakarta

Surakarta, yang lebih popular dengan sebutan Solo, dan Yogyakarta, yang biasa disebut Yogya, adalah dua daerah yang berdekatan, baik secara geografis, sejarah dan kultural. Kedua daerah ini hanya berjarak sekitar 70 kilometer. Bayak penduduk Solo bekerja di Jogja, begitu juga sebaliknya. Pagi mereka di Solo lalu menuju Jogja dan sorenya sudah kembali ke Solo. Demikian pula yang paginya di Jogja lalu menuju Solo, dan sorenya sudah kembali ke Jogja. Mereka ini sering dikenal sebagi pelaju.

Dulunya, Kereta Api Prambanan Ekspres atau yang sering dikenal sebagai PRAMEKS menjadi salahsatu penguhubung kedua kota ini yang diminati oleh para pelaju. Sebelum sekarang diganti menjadi KRL.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kedekatan kultural Solo dan Jogja ditunjukan dengan warisan kekayaan budaya dari masa Mataram. Faktor lisan mupun non-lisan yang berkembang di Surakarta dan Yogyakarta hamper serupa, sebagaimana bisa ditemukan dicerita rakyat, upacara adat, situs budaya, dan perilaku budaya kedua wilayah ini sangatlah mirip. Kedekatan kultural ini tidak bisa dipisahkan dari fakta tentang kedekatan sejarah keduanya yang pernah menjadi satu dalam payung kerjaan Mataram.

Dalam sepakbola, terdapat PESIS SOLO dan PSIM Yogyakarta. yang merupakan dua klub perserikatan yang masih terus eksis di persepakbolaan Indonesia, walaupun kini mereka masih terjebak di kasta kedua liga. Pertemuan kedua tim dalam tajuk Derby Mataram selalu menyajikan laga panas. Tensi tinggi dikarenakan hubungan kurang harmonis dari kedua supporter, sehingga derby Mataram kerap dibumbui friksi anarkis

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Namun, sebelum lahirnya Persis dan PSIM, sudah ada Voetbal Bond Soerakarta atau VBS dan Voetbal Bond Djokja en Omstreken atau VBDO. VBS dan VBDO merupakan klub yang dibuat oleh Belanda/ dibawah naungan NIVB (Nederlancdsche Indie Voetbal Bond – atau PSSI NYA orang orang Belanda di Indonesia).

Txt

--- Dalam usahanya untuk menghancurkan kecongkakan pemerintah colonial di lapangan sepak bola, Persis dan PSIM beserta lima perserikatan dari kota lain turut memprakarsai berdirinya PSSI. ---

--- Pemerintah Kolonial Belanda menganggap bahwa bumiputra adalah himpunan orang liar dan terbelakang yang tidak tahu menahu soal regulasi sepakbola---

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dalam persermian Stadion Sriwedari pada Oktober 1933, Persis mengundang saudara mudanya PSIM. Sebuah peristiwa bersejarah yang membuktikan betapa besarnya tekad bangsa Indonesia dalam memajukan Persepakbolaan nasional. Sunan Pakubuwana X menyediakan Piala Sunan untuk diperebutkan oleh dua tim pejuang pewaris Dinasti Mataram ini.

laga klasik ini juga kerap kali digelar untuk membuka acara acara adat seperti halnya sekaten. Kedua supporter berdampingan mengelu elukan jagaoannya masing masing, baik kendang maupun tandang. Animo positif dalam mendukung klub bumiputra semacam ini membuat Belanda kalang kabut.

Melihat begitu pesatnya laju sepak bola di vorstenlanden, NIVB akhirnya harus menjalankan siasat licik untuk menghambat lajunya Persis. Pada tahun 1935, NIVB menantang Persis menggelar laga ekshibisi, namun menjelang pertandingan digelar, NIVB secara tibata membatallkan secara sepihak. Pdahal pamphlet pertandingan telah disebar, tiket telah terjual, dan persiapan pertandingan sudah matang. Pada masa itu, dalam situasi seperti ini, membatalkan pertandingan akan embuat Persis kehilangan simpati dari pendukungnnya.

Pantang patah arang, untuk menggantikan posisi tim NIVB Persis langsung mengajak tetangga karib sekaligus rekan seperjuangannya, PSIM. PSIM sebenarnya tidak dalam keadaan yang siap tanding kala itu. Namun, didasari rasa solidaritas sebagai sesame kesebelasan bumiputra, PSIM-pun mau mengiyakan ajakan Persis untuk menggelar laga ekshibisi.

Ibu Soeratin (istri ketua umum pssi kala itu) dan ibu sahir (istri ketua umum psim) dengan sigap langsung blusukan ke pasar untuk mengumpulkan para pemain PSIM yang kala itu sedang bekerja sebagai tukang sate, tkang cukur, dan sebagainya (Kompas, 19 April 1980, dalam artikel berjudul Sepak Bola Indonesia dan Masa Perjuangan PSSI). BEkal makanan dan kostum pemain berasil disiapkan dengan kilat. Akhirnya, Tim PSIM dating ke Solo tepat waktu. Berkat PSIM, reputasi Persispun terselamatkan.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Berbagai aksi heroic dalam medan tempur rumput hijau tadi hanyalah sedikit dari segudang fakta sejarah perihal perintaan PERSIS dan PSIM. Keduanya adalah rival sengit. Namun, satu sama lin tetap solid. Sinergitas Pofesional keduanya menghasilkan eksplosi dahyat bak dinamit. Bahkan saking dahsyatnya, pada tahun 1939, Persis dan PSIM mendapat kehormatan mewakili tim PSSI/ untuk bertanding melawan kesebelasan asal Australia, Winner Sport Club.

Persis dan PSIM merupakan warisan nenek moyang yang  kerap senada seirama dalam membuncahkan perjuangan. Persis dan PSIM adalah pemersatu Bhumi Mataram yang sempat lekang akibat intervensi colonial.

Namun sayang, tiada lagi epos kepahlawanan karya pewaris Mataram, kini dimulilah episode baru bertema kepecundangan. Yang tersisa antara Solo dan Jogja tinggal cacian ASU, saling Sweeping, dan lempar batu.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tulisan ini bersumber pada buku SEPAKBOLA 2.0 daru FANDOM INDONESIA dan PUSTAKA SEPAKBOLA SURAKARTA dari Ardian Nur Rizki.

sebelumnya tulisan diatas juga pernah tak buat sebuah video di youtube... cuman mungkin videonya gak bagus bagus banget... malah buruk kayaknya wahahahaha... karena kemaren ngeditnya pake headphone jadi gak begitu kedenger musiknya -_-

SEPAKBOLA INDONESIA MELAWAN BELANDA 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar